NRW menuntut larangan pendirian menara Masjid seperti halnya yang terjadi di Swiss

Para demonstran anti-fasis itu bergabung dalam orasi umum yang diselenggarakan oleh federasi serikat dagang Jerman, kelompok gereja, dan partai-partai politik di depan Masjid Merkez, masjid terbesar di Jerman yang dibuka sejak tahun 2008.
Sementara itu kira-kira 150 orang mengikuti acara yang digelar pendukung sayap kanan NRW, yang menuntut larangan pendirian menara seperti halnya di Swiss. Demonstrasi mereka sedianya akan dilakukan dengan berjalan kaki menuju Masjid Merkez.
Pada saat yang sama di bagian lain kota, 150 orang pendukung partai sayap kanan ekstrim, NDP, melakukan protes "islamisasi" Jerman.
Radio Jerman melaporkan, sejumlah polisi berupaya memisahkan kelompok demonstrasi yang saling berseberangan itu.
"Selain blokade dengan cara menduduki jalan oleh sekitar 50 pemrotes, yang kemudian disingkirkan dari badan jalan, tidak ada kejadian luar biasa lainnya," kata jurubicara polisi Ramon van der Maat. "Rencana kami berhasil," imbuhnya.
Pagi hari itu Ketua Partai Sosial Demokrat (SPD), Sigmar Gabriel berada di masjid bersama dengan kandidat-kandidat terkemuka peserta pemilu lokal di North Rhine Westphalia, Hannelore Kraft.
Menteri Dalam Negeri Ingo Wolf, meghargai hasil kerja polisi, seraya menambahkan, sebenarnya kelompok Pro-NRW akan menurunkan 1.000 orang.
Tapi pada kenyataannya, hanya 150-an orang saja yang menghadiri acara tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa "suara-suara xenophobi dan antidemokrasi tidak mendapat tempat dalam sebuah masyarakat kosmopolitan yang demokratis," kata Wolf. [di/dw/www.hidayatullah.com]
Baca juga yang ini :
- Miliuner Sumbangkan Semua Harta
- Tsunami Dipicu Letusan Gunung Berapi, Mampu Tenggelamkan Italia Utara
- CIA Manfaatkan Wanita Afghan Dukung NATO
- Paus Menghadapi Pertanyaan Kasus Pelecehan Seksual
- Wanita Muslim Almere Tuntut PVV karena Diskriminatif

Beri Komentar