Salah satu proyek fisik sarana prasaran STIS Hidayatullah yang mendesak adalah pembangunan gedung perkuliahan putri. Selama ini, tempat perkuliahan putri masih bersifat sementara dan kondisinya memprihatinkan. Jumlah ruangan hanya tersedia 3 lokal, satu ruangan untuk semester akhir masih memakai kelas besar yaitu ruang pertemuan prasmanan namanya, jika ada acara pesantren atau ibu-ibu maka siap-siap mengungsi kulianya ke mushola atau kembali kea lam.
Tiga ruangan yang ada, kondisinya sangat panas, walaupun sudah difasilitasi kipas angin, tapi belum mampu mengalahkan hawa panas. Lantai terbuat dari papan yang setiap tahun harus ada yang diganti karena jebol. Atapnya juga sudah beberapa kali ganti seng, seolah mereka (seng) sepakat untuk gantian bocor setiap tahun.
Meskipun demikian, ruang kuliah itu menjadi saksi lahirnya para sarjana yang telah lulus 4 angkatan. "Sarana prasarana yang terbatas bukan sebagai alas an untuk tidak berhasil, terlalu cengeng kalau kader mengeluhkan ruangan yang terbatas itu" Itulah bahasa untuk memotivasi sekaligus menghibur para mahasiswi.
STIS Hidayatullah tidak tinggal diam untuk terus bergerilya, berusaha untuk mewujudkan ruang kuliah putrid yang asri, nyaman dan religious. Dukungan dan doa dari semua pihak membuat pengurus STIS Hidayatullah bersemangat untuk ikhtiar, silaturahim, menembus birokrasi daerah, propinsi maupun pusat.
Gedung putra sudah lebih dahulu terbangun, walaupun baru satu lantai tapi sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ruang kuliah, kantor, gudang sudah ada. Kondisi sebelumnya lebih parah dari pada putri yaitu kuliah di serambi masjid bagian belakang. Sangat tidak kondusif, selain panas juga suasananya mengantar untuk ngantuk dan tidur seolah karpet-karpet di masjid malambai-lambai untuk tidur.
Rencana pembangunan gedung kuliah STIS putrid ada di perumahan atas (daerah gubernuran atau rumah ustad-ustad pembimbing). Rencana bersebelahan dengan asaramanya (rusunawa masih juga dalam proses pengajuan di Depaq pusat). Saat ini masih tahap perataan tanah dan pembongkaran rumah-rumah yaitu rumah ustadz Rijal palu, Ust. Abdul Karim Bonggo, Ust. Sujaib (sebelumnya ditempati ust. Sarbini) dan gedung TK yang sudah dipindah di bekas rumah bapak Munaji dan Nenek Tika.
Rencana ke depan memang aka n ada perluasan wilayah asrama putri kea rah utara. Hal ini juga bertepatan dengan rencana relokasi warga ke kampus dakwah. Wilayah asrama putri selama ini terlalu sempit dan tidak memadai karena jumlah santri putrid terus bertambah setiap tahun sementara ruangan kamar dan kelas tidak bertambah.
Oleh sebab itu, STIS Hidayatullah memohon doa dan dukungannya agar pembangunan gedung kuliah putri bias rampung tahun depan sehingga tahun ajran baru sudah bias memakai gedung baru. Amiin
Baca juga yang ini :
- Khotib Idul Adha 1430 di PPH Balikpapan ada 95 ustadz
- Dialog Wanita Sehari Bersama Syaikh Khalid Baharnan
- Kajian Kitab di Masjid ar-Riyadh
- Polemik Idul Adha 2010
- Yang Berbeda dI Idul Adha Gunung Tembak 2010

Beri Komentar