NILAI DASAR STIS HIDAYATULLAH
STIS Hidayatullah pada 11 Juli 2012 melaksanakan rapat kerja untuk tahun ajaran 2012/2013 di gedung barunya. Hadir dalam raker tersebut semua dosen dan pengurus harian untuk merancang program-program satu tahun ke depan. Namun sebelumya penajaman visi, misi, tujuan dari STIS Hidayatullah, hal ini sangat penting untuk menyatukan pemahaman dan langkah bersama dalam mengemban amanah melahirkan kader Islam yang siap berjuang.
Dalam visi-nya STIS Hidayatullah tidak mengalami perubahan tapi penegasan bahwa STIS tetap komitmen untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berbasis pengkaderan. Adapun kader yang dilahirkan adalah taat, berakhlak dan berilmu. Ketiga unsur tersebut adalah harga mati bagi mahasiswa untuk bisa berkompeten di dalamnya.
Adapun hal yang baru menjadi kesepakatan dalam raker tersebut adalah adanya nilai dasar. Artinya nilai-nilai yang harus dimiliki dan mendasari kinerja dari seluruh komponen yang ada di STIS Hidayatullah, baik secara kelembagaan maupun personel yang terlibat di dalamnya. Nilai-nilai ini menjadi spirit di dalam dan warna penampilan dosen,karyawan dan mahasiswa STIS Hidayatullah.
Nilai dasar tersebut ada lah 5 T
TAAT, artinya ketaatan adalah makna asli dari Islam yang artinya tunduk, pasrah, menyerahkan diri kepada Allah yang telah menciptakan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Sehingga sebagai orang yang beriman mental taat adalah keniscayaan. Sebenarnya semua agama, organisasi, lembaga sosial, ekonomi atau pendidikan semua menuntut ketaatan dari orang-orang yang di dalamnya. Sebuah cita-cita bersama tidak akan tercapai tanpa adanya ketaatan dari para anggotanya. Di STIS Hidayatullah, semua harus mengikuti aturan yang telah disepakati dan tugas yang diberikan oleh pimpinan, sebab ketika komando tumpul maka tidak banyak yang bisa diperbuat di STIS Hidayatullah.
TANGGUNG JAWAB, ini adalah perpaduan antara kemauan dan keberanian seseorang dalam melakukan sebuah tugas, amanah atau perbuatan. Terkadang ada orang mau berbuat baik tapi tidak berani, sebaliknya tidak jarang orang berani berbuat tapi tidak mau melakukannya. Jiwa yang bertanggungjawab ini sangat langka di replubik ini, banyak orang lari dari tanggungjawab, saling tuduh, mangkir dari laporan, maraknya korupsi dan kriminalitas adalah cermin dari mental yang rusak yaitu tidak bertanggungjawab. Budaya jujur dalam membuat laporan adalah menjadi agenda di STIS Hidayatullah.
TERDIDIK, artinya mengedepankan akal dan hati dalam melakukan sebuah perbuatan. Tidak emosional dan mengandalkan otot untukmenyelesaikan sebuah masalah. Mental terdidik ini juga tidak mudah bagi seseorang, pendidikan tinggi bukan jaminan seseorang memiliki mental terdidik karena ini memerlukan latihan, kesabaran dan ketenangan. Wajah masyarakat tidak terdidik masih banyak ditemui di jalan-jalan, terminal, pelabuhan dan tempat keramaian-keramaian yang dengan mudah menyerobot, memaki, berbuat kekerasan kepada orang lain.
TEPAT WAKTU, artinya disiplin diri. Waktu adalah salah satu nikmat terbesar dari Allah bagi umat manusia. Mata uang yang paling mahal bagi manusia adalah waktu, uang hilang bisa dicari kembali tapi jika waktu hilang maka tidak mungkin bisa diualng kembali. Waktu berarti ada kesempatan untuk beribadah dan bermuamalah karena waktu di dunia ini sangat terbatas dan tidak kekal. Saat Allah mencabut nyawa manusia maka tidak ada kesempatan lagi untuk beramal dan bertaubat. Salah satu yang menjadi perbedaan pokok antara orang sukses dan gagal adalah pemamfaatan waktu. Orang sukses sangat disiplin dalam memanajemen waktunya dengan kesibukan yang ketat. Sementara orang yang gagal menjadi pecundang karena menghambur-hamburkan waktu untuk bersantai ria dan foya-foya.
TAMPIL BERSIH, kebersihan senantiasa menjadi prasarat diterimanya ibadah dalam Islam. Bersih secara dhohir dan bathin tentunya. Hal ini harus nampak dalam pribadi-pribadi muslim, baik dalam penampilan maupun perbuatan. Lingkungan kampus dan asrama harus bersih, nyaman dan indah sebagai bentuk kepedulian orang-orang yang ada di dalamnya. Image kotor, jorok masih melekat di komunitas pesantren, masjid dan madrasah. Ini adalah tantangan untuk memperbaiki citra bahwa Islam itu indah, seindah ajarannya dan surga yang dijanjikan bagi orang-orang yang konsisten dalam keberimanan.


Baca juga yang ini :

- MINIMALIS DAN MAKSIMALIS
- PERJALANAN ILMU DAN IMAN
- URGENSI PENGKADERAN
- PENDIDIKAN KARAKTER
- Pak REKTOR


Komentar

Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]