Kata Liwath, Berasal dari Bahasa Arab?

 

Ahad, 1 Juli, ada diskusi menarik (red: menurut penulis) di ruang kelas daurah. Oh, ya saat ini penulis lagi mengikuti Daurah Shaifiyah Peningkatan Metode Pengajaran Bahasa Arab di Ummul Qura. Penulis sebagai salah seorang peserta diantara 20 utusan Perguruan Tinggi se- Indonesia. Ketika Dr. Jam'an Najiy as-Salamiy, seorang Doktor Bahasa membawakan materi Ta'lim Maharah al-Muhadatsah wa al-Istima' (Metode Pengajaran Kemampuan Bercakap dan Mendengar).

Dengan nada heran, ia bertanya, "Mengapa kita jarang mendapati nama Luth dipakai sebagai nama untuk anak-anak kaum muslimin? Bahkan di negeri Arab sendiri sangat jarang ada orangtua menamai anak-anaknya dengan nama Luth," aku Syaikh Jam'an.

Padahal jamak mengakui jika Nabi Luth termasuk para anbiya Allah (nabi-nabi Allah), sama halnya dengan Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Zakariya, Nabi Isa dan seterusnya. Doktor Jam'an lalu menanggapi hal tersebut, ada beberapa kemungkinan dalam kasus tersebut:

Kemungkinan pertama, boleh jadi karena para orangtua khawatir dengan perbuatan tercela kaum Nabi Luth, yaitu sodomi atau gay (seorang laki-laki yang suka kepada sesama jenis laki-laki).

Kemungkinan kedua, adanya kesalahan ketika orang-orang terdahulu memasukkan kata "liwath" ke dalam bahasa Arab. Padahal menurut Syaikh Jam'an, tidak ada dalil yang kuat yang menerangkan jika kata liwath itu ada hubungannya dengan bahasa Arab.

Sebab tak ada satupun penyebutan kata "liwath" dalam ayat al-Qur'an, atau hadits Rasulullah, atau syair-syair Arab kuno sebagai sumber orisinil kata bahasa Arab. Syaikh sendiri tidak tahu menahu asal muasal kata tersebut sehingga ia bisa menjadi bagian dari bahasa Arab. Sebagaimana tidak ada fi'il (kata kerja) atau kata lain sebagai turunan kata (derivasi) kata liwath itu.

Menurut Syaikh Jam'an, dalam hal ini Bahasa Inggris "lebih baik" dari Bahasa Arab. Sebab dalam Bahasa Inggris, penyebutan liwath adalah "sodomy". Kata yang disandarkan kepada sodom, suatu daerah yang dihuni oleh kaum Nabi Luth dahulu. Sehingga ketika kata itu hanya disandarkan kepada suatu daerah, ia tidak lagi mencederai keutamaan nabi Luth.

***

Silakan para ustadz menanggapinya..

 

Masykur

Distrik Aziziyah Utara, Makkah, 01 Juli 2012 pukul 11.03




Baca juga yang ini :

- KERJA BAKTI SEBAGAI MATA KULIAH
- PENGECORAN AKBAR DI HIDAYATULLAH
- MENANAMKAN IDEALISME
- ALAT UJI KOMITMEN
- KOMITMEN JAMAAH


Komentar

Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]