ADA JUGA KADER EKONOMI

Pada beberapa tulisan yang lalu, penulis membagi kader ada tiga yaitu kader biologis, akademis, ideologis. Pembagian tersebut berdasarkan asal atau tujuan dari seseorang bergabung atau terekrut dalam komunitas sebuah organisasi. Hal ini juga mempengaruhi gerak langkah organisasi dalam menggapai visi misinya

Kemudian dalam perjalanannya muncul satu tipe kader lagi yaitu kader ekonomis. Kader ini sebenarnya kalau dikatakan kader bukan juga tapi secara dhohir mereka ada dalam putaran lingkarang sebuah organisasi. Kehadiran mereka adalah akibat atau konskwensi dari tuntutan kemajuan organisasi yang harus memerlukan banyak SDM tapi tidak mampu dipenuhi oleh lembaga pengkaderan organisasi. Itu kemungkinan pertama.

Kemungkinan kedua, perkembangan organisasi yang sudah maju membutuhkan orang-orang yang memiliki skill maju juga. Sementara SDM dari dalam organisasi tidak atau belum bisa dianggap atau diajak maju. Sehingga langkah praktis dan cepat adalah dengan rekrutmen tenaga "profesional" dari masyarakat umum. Ini dibenarkan juga, apalagi diyakinkan rekrutmen semacam ini juga bagian dari dakwah untuk selanjutnya diharapkan mereka menjadi kader ideologis.

Namun dalam perjalanannya, tenaga-tenaga hasil rekrutmen karena ikatan kerja itulah yanng penulis katakan sebagai kader ekonomis. Kader-kader yang bergabung dengan organisasi karena motivasi mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tanpa peduli visi dan misi organsasi induk yang sebenarnya. Kader-kader ini sangat rentan komitmennya karena sedikit berkurang kompensasi yang dijanjikan sebelumnya maka bisa menuntut dan meninggalkan organisasi.

Ada yang secara pedas, kader ekonomis sebagai kader oportunis. Ini mungkin keterlaluan tapi memang ada tingkatan kader ekonomis yang terlalu parah karena sama sekali tidak tercelup dan tidak terpahamkan tentang visi misi lembaga. Mereka memilki komitmen tinggi ketika kompensasinya juga tinggi dan sebaliknya komitmen rendah ketika dihargai kompensasi ekonominy ajuga rendah.

Sebenarnya jalur rekrutmen kader ideologis bisa dari semua pintu atau bidang. Melalui jalur keluarga,kerabat yang disebut kader biologis tentu harus dilakukan setiap kader ideologis. Ini wujud keyakinan kebenaran dari organisasi yang dibangunnya. Jalur akademis melalui jenjang pendidikan yang dibangun juga sangat memungkinkan karena mereka sudah terdidik dan interaksi beberapa tahun, tentu sangat terbuka pintu untuk menjadikan mereka menjadi kader ideologis.

Amal-amal usaha ekonomi sebuah organisasi yang membutuhkan banyak tenaga kerja juga salah satu potensial untuk merekrut kader. Ini adalah pintu, setelah mereka masuk maka proses pencerahan dan ikatan ideologis harus senantiasa dilakukan untuk mengantar mereka menjadi kader ideologis. Proses-proses ini yang masih lemah dimiliki oleh amal-amal usaha ekonomi dalam menjadikan kader ekonomis menjadi kader ideologis.

Keberadaan kader ekonomis yang tidak ideologis menjadikan kecemburuan sosial yang tinggi. Mereka yang datang sebagai "orang baru" karena profesionalitas yang dimiliki sehingga secara ekonomi lebih mapan dari pada kader-kader ideologis yang kebanyakan masih berkutat dengan penderitaan karena tidak sempat membenahi ekonominya. Inilah bara dalam sekam yang membahayakan sebuah organisasi karena akan selalu saling mencurigai. Sebab kader ekonomis juga bisa memprasangka buruk, "apa yang dikerja orang-orang ini, tidak jelas kok diberi santunan?" Padahal, ini masalah sepele yang tidak harus terjadi ketika saling memahami posisi dan arah visi misi ke depan organisasi. Wallahu a'lam bish shawwab.




Baca juga yang ini :

- PERANG IDEOLOGI
- PERNIKAHAN IDEOLOGIS
- MEMUDARNYA KADER IDEOLOGIS
- MELAHIRKAN KADER IDEOLOGIS
- KADER BIOLOGIS, AKADEMIS DAN IDEOLOGIS


Komentar

Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]