MOMENTUM KEBANGKITAN

Setiap zaman memiliki perbedaan tantangan yang berbeda-beda. Perbedaan adalah konskwensi dari generasi yang ada di dalamnya tapi secara subtansi setiap zaman memang harus ada tantangan sebagai dinamika kehidupan. Tanpa problematika sebagai tantangan kehidupan maka dunia ini terasa sepi dan hambar.

Nabi dan rasul diutus selalu pada zaman dan tempat yang di sana sedang mengalami krisis kehidupan. Masyarakat dan umat pada zaman tersebut selalu dalam kondisi tersesat, problematika yang kompleks maka diutuslah seorang nabi dan rasul untuk memberikan pencerahan, solusi dan jawaban terhadap permasalahan itu semua.

Sehingga tantangan menjadi seorang nabi dan rasul memang tidak mudah. Fakta sejarah membuktikan beratnya amanah risalah Allah untuk menyelesaikan problematika keimanan dan kehidupan di masyarakat tidak serta merta diterima dengan baik. Selalu dan pasti ada yang menentangnya dengan penentangan yang keras, baik dari keluarga maupun penguasa saat itu.

Kemudian sejarah juga telah memberikan pelajaran kepada kita semua, bahwa nabi dan rasul juga mencatatkan sejarah perlawanan dan perjuangannya untuk mengemban amanah Allah. Meskipun tantangan berat menghadang, tidak patah arang untuk menghadapi dan selalu Allah memberikan pertolongan kepada hamba-hamba yang bersungguh-sungguh berjuang untuk agama Allah.

Sehingga ketika saat ini, masyarakat mengalami krisis moral, akidah dan ekonomi maka sebenarnya itu momentum untuk lahirnya pewaris nabi atau rasul. Ketika krisis memuncak atau mencapai klimaksnya maka biasanya lahir sosok tokoh yang muncul untuk menjadi solutor dari permasalahan tersebut.

Dalam hal ini, kita tidak perlu sibuk mencari-cari atau menebak-tebak siapa tokoh yang ditunggu-tunggu kehadirannya. Namun bersiap diri dan terus berusaha untuk memberikan kontribusi pada penyelesaian masalah-masalah keumatan yang bersifat kekinian. Ikhtiar-ikhtiar mempersiapkan SDM, sistem dan konsep menyelesaikan problem keumatan.

Keterpurukan umat, terkadang ada rasa pesimis dari sebagian umat Islam menghadapi problematika yang kompleks dan mengukur kemampuan umat yang sangat minim. Ada yang frustasi dengan langkah menteror di mana-mana dengan tindakan anarkhis. Ada gerakan bahwa tanah yang juga membahayakan umat Islam sendiri.

Kemudian ada juga yang cuek bebek terhadap permasalahan umat. Ada dua sebab kecuekan yaitu karena ketidaktahuan permasalahan umat yang dianggap biasa-biasa saja atau mereka sudah terlalu asyik dengan urusannya sendiri dan keluarganya sendiri. Umat banyak terjebak dengan urusannya sendiri dan tidak memperdulikan permasalahan agama dan saudaranya.

Seharusnya kompleksitas problem umat harus menjadi momentum kebangkitan dengan terus konsolidasi, menyatukan langkah dan gerakan. Inilah momentum untuk kebangkitan umat karena saat-saat kepepet dan sulit biasanya melahirkan kekuatan besar untuk umat. Wallahu a'lam bish shawwab




Baca juga yang ini :

- ADA JUGA KADER EKONOMIS
- PERANG IDEOLOGI
- PERNIKAHAN IDEOLOGIS
- MEMUDARNYA KADER IDEOLOGIS
- MELAHIRKAN KADER IDEOLOGIS


Komentar

Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]