NAMANYA SAJA BERKURBAN !
Momentum Idhul Adha, selalu menghadirkan suasana yang berbeda bagi orang-orang beriman. Setiap mengingat kisah Nabi Ibrahim, istrinya Siti Hajar dan anaknya Ismael maka dibuat terasa kecil dan memang masih kecil, rendah dan sedikit segala ibadah yang sudah kita lakukan. Ada semacam cambukan terhadap mental dan cubitan yang menggeletik keimanan, betapa masih jauhnya tingkat keyakinan dan pengorbanan kita kepada Allah swt.
Tiga aktor utama tersebut dalam peristiwa Idhul Adha melegendaris yang terwariskan kisahnya hingga kini. Cerita tersebut, sejak kecil sudah kita dengar dan terus dikisahkan banyak orang hingga kini namun tidak basi dan selalu mengugah.
Dalam sejarah manusia, hanya sekali kisah itu terjadi. Belum dan tidak pernah ada orang yang mampu menyamai pengorbanan mereka bertiga. Menyembilih anak tentu tidak ada lagi perintahnya namun secara spirit orang-orang beriman harus belajar dan berjalan menuju kesempurnaan iman dengan pengorbanan.
Peristiwa orang tua menyembelih atau membunuh anak setelah Nabi ibrahim dan di zaman sekarang memang pernah ada. Tapi bukan karena ketaatan atas perintah dan bukan juga pengorbanan. Mereka membunuh anaknya karena emosi, jengkel atau malu sehingga mereka terjerat hukum karena dianggap kriminal. Jadi tidak bisa disamakan dengan nabi Ibrahim.
Pengorbanan adalah bukti keyakinan seseorang, sebab kalau tidak yakin atas kebenaran perintah dan janji Allah maka tidak mungkin seseorang rela berkurban. Sehingga besar-kecil keyakinan terukur dengan besar-kecil pengorbanan yang dilakukan. Sehingga pengorbanan tidak melihat kemampuan kaya atau miskin tapi tingkat keyakinannya. Sebab banyak orang kaya tidak mampu dan mau berkurban, sebaliknya tidak sedikit orang miskin rela berkurban padahal untuk makan sehari-hari kekurangan.
Secara manusiawi berkurban artinya kehilangan, karena memberikan kepemilikan menjadi hilang untuk orang lain. Pada dasarnya manusia itu mempunyai rasa kepemilikannya sangat kuat. Ada ketakutan tersendiri untuk kehilangan harta yang dimiliki sehingga muncul tabungan, deposito, asuransi dan jaminan-jaminan rasa aman atas kepemilikan.
Sehingga banyak orang berat untuk berkurban sebab dia akan kehilangan sesuatu yang selama ini dia cita-citakan, cari, kumpulkan dan nikmati. Maka sungguh pasti ada rasa berat dalam hati kecil maupun hati besar untuk mengeluarkan hal yang dimilikinya dengan cuma-cuma.
Namanya saja berkurban maka harus bersiap untuk kehilangan. Jika belum siap untuk kehilangan maka berat untuk berkurban. Meskipun sebenarnya kehilangannya untuk sementara waktu karena Allah pasti akan mengganti pengorbanannya dengan sesuatu yang lebih baik dan abadi.
Jadi secara hakiki, berkurban itu sebenarnya bukan berkurban. Karena berkurban adalah untuk dirinya sendiri bukan untuk orang lain. Artinya ada keyakinan dan kepastian janji Allah bahwa hasil berkurban itu akan juga kembali kepada orang yang berkurban.
Keyakinan atau keimanan adalah kunci dalam berkurban. Sebagian orang lebih yakin menginvestasikan hartanya kepada pengusaha atau perusahaan yang menawarkan keuntungan 20 %. Padahal pengusaha dan perusahaan apapun belum ada jaminan jujur dan belum pasti ada keuntungan bisa didapatkan.
Padahal Allah sebagai dzat yang pasti benar, tidak pernah ingkar janji dan tidak akan mendholimi hambatelah memberikan janji dalam kitab suci-Nya bahwa barang siapa yang bertransaksi dan investasi dengan-Nya maka Allah akan mengganti dan melipat gandakan keuntungannya.
Apalah artinya seekor kambing, sapi atau unta bagi Allah karena itu juga mahluk-Nya. Tapi Allah menguji dan ingin bukti keimanan kita atas perintah dan janji-Nya, bukan darah dan daging hewan kurban tapi keikhlasan dari orang-orang yang berkurban itu yang dinilai. Sekali lagi, berkurban di Idhul Adha sangat tergantung keyakinannya kita kepada janji Allah. Selamat Idhul Adha. Wallahu a'lam bish shawwab.

 

 




Baca juga yang ini :

- BOARDING SCHOOL SOLUSI MERETAS MORALITAS 2
- BOARDING SCHOOL SOLUSI MERETAS MORALITAS
- GENERASI DIGITAL
- GE NERASI DUNIA MAYA
- MENGABADIKAN DIRI DENGAN PENA


Komentar
kata mutiara
03 November 2012 - 09:33:19 WIB

berkurban harus ikhlas dan ridho http://goo.gl/BLu4 X


Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]