SISI LAIN PERAYAAN IDHUL QURBAN

Kegairahan umat Islam untuk berkurban terus mengalami peningkatan secara kuantitas. Hal ini bisa dibuktikan dengan meningkatnya penjualan hewan kurban di setiap pinggir jalan, sudut-sudut kota dan kampung. Bahkan sempat kehabisan stok hewan kurban di mana-mana. Kemudian di hampir setiap masjid dan kampung, kesadaran berkurban meningkat dari tahun ke tahun. Selaras dengan kesadaran melaksanakan ibadah haji yang harus menunggu sampai sepuluh tahun karena antri.

Fenomena ini tentu patut disyukuri untuk peningkatan seterusnya. Sebab 20 tahun yang lalu, sangat jarang orang berkurban, sangat beruntung kalau satu kampung ada satu kambing di sembelih. Idhul adha saat itu tidak identik dengan bisa makan daging karena belum tentu dapat. Tidak banyak dijumpai penjual-penjual hewan kurban karena sedikit peminatnya.

Peningkatan kesadaran ini, entah pertanda peningkatan keimanan atau peningkatan ekonomi umat Islam di Indonesia atau keduanya. Tentu kita berharap itu pertanda peningkatan iman dan ekonomi masyarakat. Kedua pilar ini sangat penting dalam ibadah dan bermasyarakat.

Ada beberapa sisi lain yang menarik untuk dicermati sekitar pelaksanaan Idul Adha ini. Di antaranya adalah bisnis komersialiasi ibadah hewan kurban. Tidak bisa disangkal bahwa ibadah-ibadah yang dilakukan yang disyari'atkan Islam untuk umatnya memberi peluang keuntungan materi kepada beberapa pihak. Contoh ibadah haji, maka pengadaan pesawat, hotel, jasa travel menjadi wajib adanya untuk kelancaran ibadah haji tersebut. ibadah shalat, maka pengadaan mukena, sarung, sajadah dan perlengkapan shalat adalah lahan bisnis yangmenggiurkan sepanjang zaman. Puasa ramadhan kemarin juga memberi keuntungan kepada orang-orang yang bisnis kurma, makanan bukan puasa, sahur, suvernir lebaran.

Sebenarnya tidak salah dengan itu semua, karena jika diniati untuk ibadah maka bisnis untuk memperlancar ibadah saudarnya juga akan terhitung ibadah. Namun yang disayangkan adalah cara-cara berbisnisnya yang terkadang tidak sesuai dengan tuntunan syari'at dan memaksakan diri hanya untuk mencari keuntungan materi belaka. Kemudian bisnisnya hanya semata bisnis sehingga terkesan menjerat dan menjebak orang-orang yang terdesak.

Contohnya adalah bisnis pengadaan hewan kurban. Persyaratan hewan kurban memang harus sempurna tanpa ada cacat. Sehingga ada penjual hewan kurban melakukan tindakan pragmatis yaitu dengan memompakan air ke perut hewan kurban dengan paksa untuk bisa menaikan berat badan atau hewan kurban tampak menjadi lebih gemuk sehingga harga jualnya juga akan naik.

Kemudian perlakuan terhadap hewan kurban yang tidak mempertimbangkan bahwa hewan kurban juga ada perasaan sebagai mahluk Allah. Kambing dan sapi memang hewan yang akan dikurbankan tapi bukan berarti kita boleh memberlakukan mereka sesuka kita. Mereka juga punya bahasa yang dimengerti oleh sesamanya, bertasbih memuji Allah juga. Sehingga ada beberapa tuntunan Rasulullah untuk memperhatikan cara merawat, menyembelih yang tidak menyiksa dan menyakiti mereka. sebab dalam kenyataannya, perlakuan terhadap hewan kurban adalah penyiksaan dengan memaksa menempatkan satu truk yang sepestinya hanya muat 20 ekor sapi dipaksa 30 ekor sapi, diangkut lewat kapal dengan tanpa makan dan minum.

Inilah beberapa contoh sisi lain berkurban yang memaksakan diri untuk sekedar mencari keuntungan materi. Lebih tragis lagi mereka yang berbisnis hewan kurban ada yang lalai dari kewajibannya untuk shalat lima waktu, apalagi untuk juga berkurban. Istilah mereka menyediakan jalan orang lain ke surga tapi dirinya sendiri tidak masuk surga karena tidak ikut berjalan di jalan tersebut yaitu menyembelih hewan kurban. Wallahu a'lam bish shawwab.

 




Baca juga yang ini :

- NAMANYA SAJA BERKURBAN!
- BOARDING SCHOOL SOLUSI MERETAS MORALITAS 2
- BOARDING SCHOOL SOLUSI MERETAS MORALITAS
- GENERASI DIGITAL
- GE NERASI DUNIA MAYA


Komentar
Kata Puisi
03 November 2012 - 06:15:13 WIB

alus pisan mang


Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]