KOMUNIKASI SUAMI ISTRI (2)

Ada salah seorang ibu muda dengan menangis tersedu-sedu memohon untuk dibantu gugat cerai terhadap suaminya. "Tolong ustadz, gimana caranya saya mau cerai saja dengan suamiku!" Katanya mengiba. Padahal selama ini, mereka berdua adalah pasangan yang serasi dan tanpa terdengar rumor yang tidak bagus. Suaminya juga sangat supel dalam bergaul dan banyak ceritanya kalau lagi kumpul.

"Lho, memangnya kenapa dengan suamimu?" kata sang ustadz. "Istri mana kuat jika terus menerus dicuekin dan membisu, tidak diajak bicara dan datang hanya untuk makan dan tidur aja?" Jawabnya dengan masih menahan tangis.

"Begini ustadz, kami di rumah seperti bersuami dengan orang bisu. Dia jarang di rumah dan jika di rumah juga diam saja. Aku bingung apa yang diinginkan, kalau ditanya marah-marah. Padahal kalau ada masalah dan ada yang salah padaku maka coba bicara baik-baik"

Kemudian ada lagi pasangan suami istri yang sudah sepuluh tahun lebih menikah dan dikaruniai 4 anak. Tapi ternyata umur pernikahan yang sudah banyak belum bisa memberikan banyak pelajaran dan manfaat bagi sang istri. 4 anak bukan bukti dan jaminan keharmonisan rumah tangganya.

"Ustadz, suamiku dingin sekali dan egois" Itu kata pembuka dalam curhatnya. " Apanya yang dingin dan di mana letak egoisnya?" Tanya ustadz. "Dingin bukan badannya, tapi dia pendiam kalau di rumah, hampir dikatakan tidak pernah untuk duduk-duduk bercengkrama berdua dengan saya. Dia lebih memilih untuk mencuci baju, piring, memasak, membersihkan rumah atau menyibukan diri dengan pekerjaan-pekerjaan. Egoisnya adalah kalau ada maunya baru mendekat dan minta jatah."

"Apa tidak salah penilaian ibu kepada suaminya. Saya kenal suami ibu dan dia orangnya suka membantu, tidak egois serta bicaranya sangat halus, sopan sekali dan proaktif saja untuk diajak ngobrol."ustadz menjelaskan. "Iya ustadz, itu kalau di luar rumah dan itu yang membuat saya iri, kalau sama orang lain bisa bicara lembut dan bisa komunikatif tapi di rumah koq seperti malas bicara?"

Dua kasus suami istri ini adalah contoh bentuk komunikasi dalam rumah tangga yang tidak berjalan dengan baik. Suami dalam hal ini dituntut untuk menjadi inisiatif dalam komunikasi di rumah tangganya. Istri ternyata tidak cukup hanya diberi materi dan dibantu pekerjaan-pekerjaannya, namun dia membutuhkan sentuhan kasih sayang dan perhatian.

Salah satu bentuk perhatian adalah dengan diajak komunikasi atau mendengarkan keluh kesah dan cerita-ceritanya. Terkadang mereka tidak membutuhkan solusi dari kita tapi hanya ingin didengar suaranya. Jika tidak terpenuhi atau tidak tersalur komunikasinya maka bisa berakibat negatif seperti, ngerumpi, gosip dengan tetangga dan isu pinggir jalan.

Komunikasi adalah kebutuhan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia. Ada bahasa hewan kepada sesamanya untuk memenuhi kebutuhan atau menghadapi bahaya bersama. Komunikasi bagi manusia secara umum adalah kebutuhan dan bagi suami istri adalah keharusan. Ada kebahagiaan tersendiri bagi suami istri yang selalu bisa komunikasi secara intens dengan pasangannya. Tidak harus secara verbal, tapi lewat isyarat dengan belaian, pujian dan hadiah. Kemudian ketika kesibukan harus memisahkan jarak keduanya maka ada Hp dan tehnologi internet untuk bersapa ria.

Komunikasi yang tidak jalan dalam rumah tangga maka seperti bara dalam sekam yang sewakti-waktu bisa meledak. Bara itu berupa buruk sangka, sakit hati dan kesalahpahaman. Ketika meledak maka biasanya sulit untuk diredam dan dipahamkan keduanya. Wallahu a'lam bish shawwab.

 

 




Baca juga yang ini :

- KOMUNIKASI SUAMI ISTRI
- HARAPAN BESAR DAN HARAPAN KECIL
- KEKACAUAN BERAGAMA MAHASISWA ISLAM
- KEIMANAN YANG TERUJI
- DI MANA PEMUDA MASA KINI?


Komentar

Obat Tradisional Kanker Payudara
08 November 2012 - 22:44:42 WIB

makasih banget infonya.


Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]