DAMPAK KOMUNIKASI ORANG TUA PADA ANAK

Suasana dan iklim di rumah tangga sangat berpengaruh kepada pembentukan moral anggota keluarga. Jika suasana rumah tangga sering terjadi perang dunia dengan piring dan gelas melayang, ungkapan yang berbau hujatan dan celaan juga menjadi suara yang sering terdengar. Maka yakinlah, dipastikan tumbuh generasi dalam rumah tangga yang bandel dan keras.

Komunikasi orang tua di rumah adalah media pembelajaran pertama bagi anak-anak. Apa saja yang dilakukan orang tua, termasuk didalamnya dalam berkomunikasi adalah contoh pertama dan sangat berpengaruh kepada kepribadian anak-anak.

Sangat terasa sekali, ketika komunikasi orang tua macet. Walaupun, terkadang orang tua berusaha untuk menutupi dengan berpura-pura mesra tapi rasa-rasa itu sangat bisa ditangkap oleh anak-anak. Apalagi ketika ada komunikasi negatif dengan terjadi percekcokan mulut, saling menyalahkan, mengumpat dan mencaci. Itu membuat ketakutan, traumatis dan pendidikan yang negatif kepada anak.

Maka jika, terpaksa harus berselisih pendapat antara suami istri, harus menahan diri tidak dipersaksikan anak-anak. Bukan saja menjadi contoh yang tidak baik tapi membuat anak menjadi bingung dalam berpihak atau anak tampah memperparah dengan ikut-ikutan menyalahkan salah satu dari orang tuanya tanpa mengetahui permasalahan sesungguhnya.

Iklim rumah tangga harus dibangun oleh suami istri dengan kedamaian dan keteduhan. Salah satunya adalah pola komunikasi yang sehat, keterbukaan dan mencerahkan. Komunikasi yang sehat adalah terbebas dari emosi dan mengadili. Komunikasi yang sehat dan menyehatkan memberikan energi, inspirasi dan motivasi bagi seluruh anggota keluarganya.

Keterbukaan juga harus dijalin dalam komunikasi karena jika saling menutup diri dan bermain dalam sandiwara dengan kepura-puraan maka kebahagiaan menjadi semu. Dalam dunia modern saat ini sebenarnya sulit untuk berbohong tapi juga bisa mudah untuk berdusta. Sulit karena era tehnologi dengan keterbukaan dan kecepatan informasi tapi mudah bagi orang yang berfikir picik dan culas dengan rekayasa tehnologinya.

Kemudian komunikasi yang mencerahkan bisa mengatasi segala problematika rumah tangga. Bukan hanya dalam acara formal pertemuan keluarga besar dan acara formal lainnya tapi dalam keseharian di rumah, komunikasi harus cair dan mendidik. Mencerahkan karena memberikan banyak informasi dan unsur pembelajaran yang mendidik.

Warna anak tergantung warna orang tua. Warna ini sangat dipengaruhi pola komunikasi antara orang tua kepada anak. Setiap saat harus ada inovasi dalam berkomunikasi terhadap anak seiring dengan perkembangan umur, pengetahuan dan psikologi anak. Tentu berbeda berkomunikasi dengan anak yang masih TK dengan yang sudah SMP dan berbeda lagi ketika sudah kuliah.

Inilah yang terkadang orang tua tidak berubah dalam pola komunikasi padahal anak sudah berubah lebih dewasa. Semakin dewasa anak maka harus ada ruang untuk diskusi dan komunikasi dua arah, tidak cukup lagi satu arah yang selalu berbau intruksi dan doktrin. Orang tua tidak menyadari bahwa anaknya sudah berkembang jauh dari perkiraannya, bayangan orang tua anak tetap anak yang masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Sehingga penghargaan kepada anak sangat sedikit dan ruang komunikasi tidak sehat, terbuaka dan mencerahkan bagi anak-anak. Inilah salah satu sebab lahirnya kenakalan anak tumbuh berkembang karena komunikasi macet di rumahnya. Wallahu a'lam bish shawwab