Jangan Menjadi Suami 12 P!
Suami adalah pemimpin dan tulang punggung keluarga. Sehingga keberadaan suami harus bertanggung jawab terhadap semua yang terkait dengan masalah keluarga. Kebutuhan hidup, kenyamanan, keamanan dan sejenisnya.
Di era materialisme sekarang ini banyak suami yang terjebak dalam aktifitas dan dunia kerja yang menyebabkan kewajibannya sebagai pemimpin keluarga menjadi berantakan. Sebenarnya bukan kesalahannya seratus persen dirinya tapi mungkin tuntutan dan kekurang mampuan mengatur waktu.
Suami 12 P
Artinya adalah suami yang Pergi Pagi-Pagi, Pulang Petang-Petang, Pinggang Pegal-Pegal, Penghasilan Pas-Pasan. Ini adalah type suami yang kurang ideal karena waktunya habis untuk bekerja walaupun hasil kerja itu juga untuk keluarga. Namun keluarga tidak hanya membutuhkan materi tapi perhatian, kebersamaan, waktu ngobrol, canda, belaian dan sejenisnya.
Pergi Pagi-pagi
Mereka berangkat kerja berlomba dengan ayam berkokok. Mungkin filosofinya agar rezekinya tidak dipatok ayam. Atau menghindar dari terjebak kemacetan di jalan, takut terlambat yang bisa beresiko PHK atau alasan-alasan lain yang mendukung.
Sehingga sebelum anak-anaknya bangun tidur, mereka sudah meninggalkan rumah. Istri mungkin sudah bisa bangun sama-sama pagi untuk menyiapan sarapan pagi dan perbekalan lainnya. Namun suasananya tergesa-gesa dan tidak enjoy untuk menikmati pagi hari yang cerah.
Pulang Petang-Petang
Tuntutan jam kerja menjadi buruh, karyawan atau pegawai memang sangat tergantung dengan tempat kerja atau bos. Ketergantungan inilah yang menyebabkan jam pulang kerja bisa menjadi molor hingga malam hari ketika ada kerja lembur yang harus diselesaikan.
Apalagi mesin-mesin industri yang tidak pernah berhenti untuk memproduksi. Sehingga shif kerja sampai tiga kali putaran non stop 24 jam. Pulang terlambat adalah resiko yang selalu harus ditanggung oleh pekerja rendahan. Sehingga terkadang pulang anak-anak sudah tidur semua.
Pinggang Pegal-Pegal
Kerja dari pagi hingga petang, entah kerja fisik sebagai buruh, tukang bangunan, office boy atau sejenisnya. Atau bekerja di kantor ber-AC dengan pakaian necis berdasi dan tidak berkeringat, sama saja juga lelah.
Pinggang pegal-pegal adalah simbol dari kelelahan. Orang di rumah hanya dapat capeknya saja, sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan selain istirahat dan tidur. Sedikit waktu untuk bercengkrama.
Penghasilan Pas-Pasan
Ini resiko yang seringkali diterima oleh pekerja bawaan. Sehingga setiap hari buruh atau setiap tahun pasti ada demonstrasi untuk kenaikan UMP, UMK dan UMR. Intinya kenaikan gaji untuk menutupi kebutuhan yang gali lubang tutup lubang. Sementara BBM, harga-harga juga selalu meningkat. Inilah jeritan dari para suami yang bekerja dengan penghasilan pas-pasan. Apalagi berfikir untuk biaya sekolah dan mainan-mainan.
Gimana caranya agar tidak menjadi suami 12 P? Bisa sharing dengan pembaca....
Baca juga yang ini :
- SEPI-NYA IKLAN SURGA
- FILOSOFI SANTRI
- MENDIDIK PANGGILAN JIWA
- REDEFINISI ORANG GILA
- SAMPAH MASALAH DUNIA
